Pengalaman Seleksi SMA Banua Kalsel 2016
Assalamualaikum, Wr. Wb
Hello...
Mungkin ini tulisan pertama saya disini. Tapi saya kepengen nulis nya udah dari lama sih. hhe (abaikan pembuka ini). Okelah, saya pengen cerita tentang apa aja yang udah saya laluin untuk masuk ke SMAN Banua Kalsel. Tau SMA Banua kan? tau dong.. apalagi kalo kalian tinggal di Kalimantan Selatan, SMA Banua adalah salah satu sekolah unggulan disini. Sekolah ini menerapkan sistem boarding dan dibiayai oleh Pemprov Kalsel. Wihh keren ya? jadi singkat kata ini adalah sekolah bikinan Pemerintah. Dan karena dibiayai oleh APBD daerah, semua pembiayaan mulai dari pendaftaran sampai kalian bersekolah disini adalah... gratis. Iya, GRATIS. Info lengkapnya liat aja di website : sman-banuakalsel.sch.id .
Tapi sudah jadi rahasia umum bahwa masuk ke Banua (sebutan SMA Banua) itu susaahh sekali. Karena tes nya ketat dan banyak. Kalau saya sih waktu itu mengikuti proses tes selama kurang lebih satu bulan. Karena memang ada banyak tahapan tes. Tapi bukan satu bulan non-stop yaa.. waktu itu pendaftaran dibuka tanggal 25 April 2016 dan kami baru selesai tes terakhir tanggal 28 Mei 2016 . cukup lama kan.. nah perjalanan selama sebulan itulah yang akan saya share disini. Bukan buat pamer yaa.. saya berharap nantinya tulisan ini bisa membantu orang lain. Terutama untuk kalian yang mungkin ingin mendaftar di tahun depan. Cekidot
Pendaftaran tahun ini berbasis online. Dan saya langsung mendaftar di hari pertama karena memang sudah bersiap siap sejak lama. Bahkan waktu itu saya nunggu dari tengah malam saking pengennya daftar pertama (padahal baru dibuka sekitar jam 6 pagi) . Pendaftaran ini gak sembarangan, ada syarat yang harus dipenuhi. Yaitu nilai rata-rata raport dalam mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, B.Indonesia, dan B.Inggris selama lima semester gk boleh kurang dari 80,00 . Tinggi badan untuk cewe minimal 155 cm, dan cowonya minimal 160 cm. Sebelumnya, saya juga diminta untuk membuat Surat Keterangan Sehat, Surat Keterangan Tidak Buta Warna, dan Surat Keterangan Tidak Berkacamata sebagai syarat untuk melengkapi berkas. Surat-surat tersebut bisa kalian buat di RSUD atau Puskesmas daerah masing-masing. Dan setelah menunggu kurang lebih 3 hari, hasil seleksi administrasi keluar dan Alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Dari 580-an lebih yang mendaftar, yang lulus ada 372 orang. Waktu itu dari sekolah saya, SMPN 1 Barabai, ada sekitar 4 orang yang lulus tahap ini. Semuanya perempuan. Jadilah kami harus berangkat ke Banjarmasin hari itu juga karena besoknya ada Verifikasi Tinggi dan Berat Badan. Dan kalian tau besoknya itu tanggal berapa? 30 April. Bertepatan dengan UASBN mata pelajaran PAI. Jadwal kami pun bentrok. Sempat pusing juga dengan masalah ini, tapi setelah berbicara dengan pihak sekolah, akhirnya kami diperbolehkan mengikuti UASBN di hari berikutnya. Jadi kami bisa lanjut ikut seleksi.
Nah, besoknya alias hari Sabtu, kami disuruh hadir ke Banua pagi-pagi. Ya kurang lebih sebelum jam tujuh sudah harus ada disana. Tapi waktu itu saya agak kesiangan, dan waktu saya datang didalam sudah ada banyak orang (walaupun yang antri diluar juga masih banyak banget) termasuk Pak Kepsek yang sudah mulai memberikan sambutan. Langsung deh saya ikut antri di tangga Balairung buat ambil nomor urut. Mama saya udah masuk duluan buat nyari tempat duduk. Alhasil karena telat, dapat nomer urut 200-an. Pengukuran dilakukan oleh bapak-bapak tentara dari Koreem 101 Antasari dan disaksikan oleh seluruh peserta dan orang tua. Jadi hasil nya gak ada rekayasa. Di tahap ini, ada satu teman saya yang gak lulus. Karena tingginya kurang 1 cm dari batas minimal. Padahal sebelumnya dia sudah ukur tinggi di rumah dan hasilnya pas 155 cm. Sedangkan di Banua gak ada toleransi mengenai tinggi badan (kalo berat sih masih bisa) bahkan cuma kurang 1 mm pun kalian tidak lulus. Banyak loh yang senasib dengan teman saya ini. Katanya dirumah diukur segini, setelah diukur di Banua jadi segitu. Tapi saya sih gak berubah terlalu drastis. Dirumah 159, dan waktu diukur di Banua jadi 158,9 . Okedeh, setelah lulus pengukuran Tinggi & Berat Badan, saya harus menyerahkan berkas pendaftaran sekaligus berkasnya di verifikasi sama panitianya. Setelah itu pulang ke rumah.
Selama seleksi saya menginap dirumah nenek di km.8 . Dan besoknya harus ke Barabai lagi untuk menyusul UASBN. Berangkat subuh, sampai di Barabai sekitar jam 10-an. Terus langsung menuju rumah salah satu guru untuk mengerjakan ujian. Selesai ujian, sorenya saya balik lagi ke rumah nenek di Kab. Banjar. Kebayang kan capek nya? karena hari senin sudah harus ikut Tes Akademik, saya sampai harus belajar di mobil demi mengejar waktu. Benar-benar perjuangan..
Hari senin, 2 Mei 2016. Ini hari pertama tes akademik. Materinya adalah B.Indonesia dan IPS, juga tes BTA. Setelah sampai saya langsung keliling ke kelas-kelas mencari nama saya ada di ruangan berapa. Ternyata diurutkan sesuai abjad dan dapat kelas XI D kalo gak salah (udah lupa soalnya) . Karena bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, jadi kita diminta upacara dulu. Dan yang jadi petugas upacara nya adalah para guru. Ya karena kakak kelas nya libur semua, dan kami masih [calon] siswa baru, jadi guru-guru lah yg bertugas dalam upacara ini. [ralat : Ternyata setelah saya sudah menjadi siswi, saya baru tahu upacara Hardiknas di sini petugasnya memang selalu guru. Ini adalah tradisi sekolah kami.]
Selesai upacara, kami langsung kembali ke kelas dan diatas meja masing-masing sudah disediakan ID Card (tanda pengenal) untuk dipakai 3 hari kedepan. Terus, mulai deh menjawab soal tes. Ada 50 soal untuk setiap mata pelajaran. Setelah selesai, kita diperbolehkan makan ke ruang makan. Saya pernah liat ruang makannya di foto brosur, dan kelihatannya kecil. Tapi setelah melihat sendiri.... wihh gede men! . Ruang makan ini terbagi 2 yang dipisahkan oleh sekat di tengahnya. Sebelah kiri untuk laki-laki, dan yang kanan untuk perempuan. Makanannya banyak.. tinggal pilih aja. Mantap lah pokoknya.
Di hari kedua materi tes nya adalah IPA dan B.Inggris juga Wawancara Bahasa Inggris. Saya ingat waktu itu dibangunkan mama pas tengah malam buat belajar, karena saya memang minta dibangunkan. Dan akhirnya saya belajar IPA sampai subuh. Sedangkan B.Inggris lebih ke persiapan wawancaranya. Saya pengen kasih saran aja, kunci tes wawancara itu adalah : jangan gugup. Itu juga yang dibilang kaka-kaka kelas saya yang sudah lulus. Gimana supaya gak gugup? kalo saya sih persiapan sejak jauh-jauh hari. Bayangkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan, dan pikirkan jawabannya. Kalau bisa, menjawabnya harus lancar dan fasih bahasa inggrisnya, biar kalian dikasih nilai bagus. Usahakan menjawabnya jangan terpotong-potong atau terbata-bata, dan jawabannya jangan terlalu singkat ya.. ini wawancara, bukan tanya jawab (tapi jangan kepanjangan juga). Satu lagi, percaya diri, dan terus Berdo'a. Udah itu aja.
Lanjut hari ketiga, materinya Matematika, juga wawancara umum untuk calon siswa dan orang tua. Kalau mendengar kata "matematika" biasanya sudah pesimis duluan, tapi kali ini harus bisa! pasti bisa! . Dan setelah melihat langsung soalnya bagaimana, 1 soal, 2 soal, 5 soal, 10 soal, .... wah susah banget!!!! ini serius loh. Kalo dibandingkan dengan UN, soal-soal tes ini jauh leebiihh sulit. Bahkan di kelas saya waktu itu gak ada yang selesai mengerjakan kayak nya. Sebenarnya bukan cuma tes MTK nya saja yang susah, mapel lain juga pada susah-susah. Tapi yang ini dijamin paling "wow" lah kesulitannya. Terus ada wawancara umum. Kalo dari orang tua, Bapak saya yang diwawancara. Mama nunggu di depan kelas. Saya juga diwawancara, tapi lebih seperti "pengarahan" tentang SMA Banua itu sendiri. Dan pertanyaan nya gak sebanyak orang tua kita (tapi tetap harus serius ya di tes ini).
Yap, setelah agak lama berkutat dengan tes, saya pun pulang esok hari nya karena harus persiapan juga buat UN senin depan nya. Setelah kurang lebih 5 hari menunggu pengumuman, akhirnya keluar juga hasil Tes Akademik. Dan Alhamdulillah, saya dinyatakan Lulus. Di tahap ini, banyaaakk sekali memakan korban. Dari sekolah saya yang tadinya bertiga, tinggal saya seorang. Teman-teman saya dari sekolah lain juga banyak yang tidak lulus. Alhasil, perwakilan dari Kab. HST tinggal 4 orang yang lulus di tahap II ini.
Okelah, segini dulu ya.. soalnya pengen tidur ini. Nanti kelanjutannya di postingan berikutnya. Terimakasih sudah mampir :)
-Barabai, 1 Juni 2016, sekitar pukul 01:00 pagi.
Next :
(part 2) Pengalaman Seleksi SMA Banua Kalsel 2016
Hello...
Mungkin ini tulisan pertama saya disini. Tapi saya kepengen nulis nya udah dari lama sih. hhe (abaikan pembuka ini). Okelah, saya pengen cerita tentang apa aja yang udah saya laluin untuk masuk ke SMAN Banua Kalsel. Tau SMA Banua kan? tau dong.. apalagi kalo kalian tinggal di Kalimantan Selatan, SMA Banua adalah salah satu sekolah unggulan disini. Sekolah ini menerapkan sistem boarding dan dibiayai oleh Pemprov Kalsel. Wihh keren ya? jadi singkat kata ini adalah sekolah bikinan Pemerintah. Dan karena dibiayai oleh APBD daerah, semua pembiayaan mulai dari pendaftaran sampai kalian bersekolah disini adalah... gratis. Iya, GRATIS. Info lengkapnya liat aja di website : sman-banuakalsel.sch.id .
Tapi sudah jadi rahasia umum bahwa masuk ke Banua (sebutan SMA Banua) itu susaahh sekali. Karena tes nya ketat dan banyak. Kalau saya sih waktu itu mengikuti proses tes selama kurang lebih satu bulan. Karena memang ada banyak tahapan tes. Tapi bukan satu bulan non-stop yaa.. waktu itu pendaftaran dibuka tanggal 25 April 2016 dan kami baru selesai tes terakhir tanggal 28 Mei 2016 . cukup lama kan.. nah perjalanan selama sebulan itulah yang akan saya share disini. Bukan buat pamer yaa.. saya berharap nantinya tulisan ini bisa membantu orang lain. Terutama untuk kalian yang mungkin ingin mendaftar di tahun depan. Cekidot
Pendaftaran tahun ini berbasis online. Dan saya langsung mendaftar di hari pertama karena memang sudah bersiap siap sejak lama. Bahkan waktu itu saya nunggu dari tengah malam saking pengennya daftar pertama (padahal baru dibuka sekitar jam 6 pagi) . Pendaftaran ini gak sembarangan, ada syarat yang harus dipenuhi. Yaitu nilai rata-rata raport dalam mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, B.Indonesia, dan B.Inggris selama lima semester gk boleh kurang dari 80,00 . Tinggi badan untuk cewe minimal 155 cm, dan cowonya minimal 160 cm. Sebelumnya, saya juga diminta untuk membuat Surat Keterangan Sehat, Surat Keterangan Tidak Buta Warna, dan Surat Keterangan Tidak Berkacamata sebagai syarat untuk melengkapi berkas. Surat-surat tersebut bisa kalian buat di RSUD atau Puskesmas daerah masing-masing. Dan setelah menunggu kurang lebih 3 hari, hasil seleksi administrasi keluar dan Alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Dari 580-an lebih yang mendaftar, yang lulus ada 372 orang. Waktu itu dari sekolah saya, SMPN 1 Barabai, ada sekitar 4 orang yang lulus tahap ini. Semuanya perempuan. Jadilah kami harus berangkat ke Banjarmasin hari itu juga karena besoknya ada Verifikasi Tinggi dan Berat Badan. Dan kalian tau besoknya itu tanggal berapa? 30 April. Bertepatan dengan UASBN mata pelajaran PAI. Jadwal kami pun bentrok. Sempat pusing juga dengan masalah ini, tapi setelah berbicara dengan pihak sekolah, akhirnya kami diperbolehkan mengikuti UASBN di hari berikutnya. Jadi kami bisa lanjut ikut seleksi.
Nah, besoknya alias hari Sabtu, kami disuruh hadir ke Banua pagi-pagi. Ya kurang lebih sebelum jam tujuh sudah harus ada disana. Tapi waktu itu saya agak kesiangan, dan waktu saya datang didalam sudah ada banyak orang (walaupun yang antri diluar juga masih banyak banget) termasuk Pak Kepsek yang sudah mulai memberikan sambutan. Langsung deh saya ikut antri di tangga Balairung buat ambil nomor urut. Mama saya udah masuk duluan buat nyari tempat duduk. Alhasil karena telat, dapat nomer urut 200-an. Pengukuran dilakukan oleh bapak-bapak tentara dari Koreem 101 Antasari dan disaksikan oleh seluruh peserta dan orang tua. Jadi hasil nya gak ada rekayasa. Di tahap ini, ada satu teman saya yang gak lulus. Karena tingginya kurang 1 cm dari batas minimal. Padahal sebelumnya dia sudah ukur tinggi di rumah dan hasilnya pas 155 cm. Sedangkan di Banua gak ada toleransi mengenai tinggi badan (kalo berat sih masih bisa) bahkan cuma kurang 1 mm pun kalian tidak lulus. Banyak loh yang senasib dengan teman saya ini. Katanya dirumah diukur segini, setelah diukur di Banua jadi segitu. Tapi saya sih gak berubah terlalu drastis. Dirumah 159, dan waktu diukur di Banua jadi 158,9 . Okedeh, setelah lulus pengukuran Tinggi & Berat Badan, saya harus menyerahkan berkas pendaftaran sekaligus berkasnya di verifikasi sama panitianya. Setelah itu pulang ke rumah.
Selama seleksi saya menginap dirumah nenek di km.8 . Dan besoknya harus ke Barabai lagi untuk menyusul UASBN. Berangkat subuh, sampai di Barabai sekitar jam 10-an. Terus langsung menuju rumah salah satu guru untuk mengerjakan ujian. Selesai ujian, sorenya saya balik lagi ke rumah nenek di Kab. Banjar. Kebayang kan capek nya? karena hari senin sudah harus ikut Tes Akademik, saya sampai harus belajar di mobil demi mengejar waktu. Benar-benar perjuangan..
Hari senin, 2 Mei 2016. Ini hari pertama tes akademik. Materinya adalah B.Indonesia dan IPS, juga tes BTA. Setelah sampai saya langsung keliling ke kelas-kelas mencari nama saya ada di ruangan berapa. Ternyata diurutkan sesuai abjad dan dapat kelas XI D kalo gak salah (udah lupa soalnya) . Karena bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, jadi kita diminta upacara dulu. Dan yang jadi petugas upacara nya adalah para guru. Ya karena kakak kelas nya libur semua, dan kami masih [calon] siswa baru, jadi guru-guru lah yg bertugas dalam upacara ini. [ralat : Ternyata setelah saya sudah menjadi siswi, saya baru tahu upacara Hardiknas di sini petugasnya memang selalu guru. Ini adalah tradisi sekolah kami.]
Selesai upacara, kami langsung kembali ke kelas dan diatas meja masing-masing sudah disediakan ID Card (tanda pengenal) untuk dipakai 3 hari kedepan. Terus, mulai deh menjawab soal tes. Ada 50 soal untuk setiap mata pelajaran. Setelah selesai, kita diperbolehkan makan ke ruang makan. Saya pernah liat ruang makannya di foto brosur, dan kelihatannya kecil. Tapi setelah melihat sendiri.... wihh gede men! . Ruang makan ini terbagi 2 yang dipisahkan oleh sekat di tengahnya. Sebelah kiri untuk laki-laki, dan yang kanan untuk perempuan. Makanannya banyak.. tinggal pilih aja. Mantap lah pokoknya.
Di hari kedua materi tes nya adalah IPA dan B.Inggris juga Wawancara Bahasa Inggris. Saya ingat waktu itu dibangunkan mama pas tengah malam buat belajar, karena saya memang minta dibangunkan. Dan akhirnya saya belajar IPA sampai subuh. Sedangkan B.Inggris lebih ke persiapan wawancaranya. Saya pengen kasih saran aja, kunci tes wawancara itu adalah : jangan gugup. Itu juga yang dibilang kaka-kaka kelas saya yang sudah lulus. Gimana supaya gak gugup? kalo saya sih persiapan sejak jauh-jauh hari. Bayangkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan, dan pikirkan jawabannya. Kalau bisa, menjawabnya harus lancar dan fasih bahasa inggrisnya, biar kalian dikasih nilai bagus. Usahakan menjawabnya jangan terpotong-potong atau terbata-bata, dan jawabannya jangan terlalu singkat ya.. ini wawancara, bukan tanya jawab (tapi jangan kepanjangan juga). Satu lagi, percaya diri, dan terus Berdo'a. Udah itu aja.
Lanjut hari ketiga, materinya Matematika, juga wawancara umum untuk calon siswa dan orang tua. Kalau mendengar kata "matematika" biasanya sudah pesimis duluan, tapi kali ini harus bisa! pasti bisa! . Dan setelah melihat langsung soalnya bagaimana, 1 soal, 2 soal, 5 soal, 10 soal, .... wah susah banget!!!! ini serius loh. Kalo dibandingkan dengan UN, soal-soal tes ini jauh leebiihh sulit. Bahkan di kelas saya waktu itu gak ada yang selesai mengerjakan kayak nya. Sebenarnya bukan cuma tes MTK nya saja yang susah, mapel lain juga pada susah-susah. Tapi yang ini dijamin paling "wow" lah kesulitannya. Terus ada wawancara umum. Kalo dari orang tua, Bapak saya yang diwawancara. Mama nunggu di depan kelas. Saya juga diwawancara, tapi lebih seperti "pengarahan" tentang SMA Banua itu sendiri. Dan pertanyaan nya gak sebanyak orang tua kita (tapi tetap harus serius ya di tes ini).
Yap, setelah agak lama berkutat dengan tes, saya pun pulang esok hari nya karena harus persiapan juga buat UN senin depan nya. Setelah kurang lebih 5 hari menunggu pengumuman, akhirnya keluar juga hasil Tes Akademik. Dan Alhamdulillah, saya dinyatakan Lulus. Di tahap ini, banyaaakk sekali memakan korban. Dari sekolah saya yang tadinya bertiga, tinggal saya seorang. Teman-teman saya dari sekolah lain juga banyak yang tidak lulus. Alhasil, perwakilan dari Kab. HST tinggal 4 orang yang lulus di tahap II ini.
Okelah, segini dulu ya.. soalnya pengen tidur ini. Nanti kelanjutannya di postingan berikutnya. Terimakasih sudah mampir :)
-Barabai, 1 Juni 2016, sekitar pukul 01:00 pagi.
Next :
(part 2) Pengalaman Seleksi SMA Banua Kalsel 2016
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSekarang lulus gk?
BalasHapusIya lulus alhamdulillah
BalasHapusYang dari birayang ada ga, masuk sma banua kalsel
BalasHapuskurang tau kak.
Hapusciyee bikin blog juga
BalasHapusterinspirasi kakak2 pendahulu
HapusWaah berarti pian satu angkatan dgn ading uln,ngaran ading uln Muhammad Dzikri dari kls 10 B
BalasHapuskka masuk ke sma banua pada tahun ajaran berapa?
BalasHapus2016/2017 . baru masuk kok
HapusKak, waktu tes wawancara B. Inggris, kira-kira seberapa banyak pertanyaannya? Dan sesulit apa?
BalasHapusgk banyak kok. sulit atau tidaknya tergantung kemampuan masing-masing.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusiya dari dokter. Kalo penerimaan memang syaratnya gk boleh berkacamata, tp kalo setelah jd siswa terus mata kita minus, diperbolehkan pake kacamata. Yang jelas kalo mau masuk matanya harus sehat ya dek .
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalo nilai rata² kita 79 gimana kak bisa di toleransi kah?
BalasHapusBatas minimalnya 80 dek. Kayaknya gk ada toleransi.
Hapussama-sama :v
BalasHapuswtf :v
HapusAm i wrong? /nyanyi/
HapusGk kok. Kamu selalu benar :v
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbeda beda tiap orang dek. Terserah yang mewawancara.
Hapusklo kk pertanyaannya apa?
HapusWaduh kaka rasa gk baik kalo dikasih tau. Kurang etis kalo kaka ngasih tau soal tes ,meskipun tiap org beda-beda pertanyaannya. Kalo bisa, tanya info yg lain aja ya .
HapusKa tes fisik nga itu kaya gimana ka ?
BalasHapusbaca aja di artikel part 2 blog ini ya dek :)
Hapuskalau bisa ngasih saran, waktu tes mental ideologi yang tertulis jangan sampai ada yang pake tip-X , itu bakal di tanya nanti kenapa jadi di tip-X . makasih
BalasHapussip
HapusSekarang ud bukan jd skolah favorit lg yg jd unggulan sama aja sama SMA lain. Sekarang itu.. SMAN 7 yg jd unggulana se-kalimantan malah.
BalasHapusWkwk ngakak
HapusKsian bgt ya ud jd skolah SMA biasa aja krn gk bisa bersaing dgn SMAN 1 dan SMAN 7
BalasHapusKsian bgt ya ud jd skolah SMA biasa aja krn gk bisa bersaing dgn SMAN 1 dan SMAN 7
BalasHapusEntah darimana anda bisa berpikir seperti itu, kami cuma bisa tertawa membacanya :v. Memang peraturan terbaru membuat seluruh SMA sama-sama dinaungi pemerintah provinsi. Bukan karena kami tidak bisa bersaing. Soal kualitas dan prestasi, saya yakin masyarakat masih sepakat bahwa kami tetap sekolah unggulan.
HapusKami memang menjadi SMA biasa secara status, namun segi fasilitas,Kegiatan Belajar Mengajar, dan Prestasi, tetap seperti biasa.Status SMA Banua yang menjadi SMA biasa bukan karena kami tidak dapat bersaing ataupun turun prestasinya, tetapi memang karena peraturan terbaru dari Kementrian. Tidak ada hubungannya dengan sekolah-sekolah yang anda sebutkan -_- .
HapusSekarang ud bukan jd skolah favorit lg yg jd unggulan sama aja sama SMA lain. Sekarang itu.. SMAN 7 yg jd unggulana se-kalimantan malah.
BalasHapusKelihatannya anda ini guru b.ing atau sekadar mahasiswi, yagitulah ya. Tapi etika di dunia mayanya kurang bagus mbak hehe. Sebelum komen sebaiknya cari info dulu, dana sma naik ke provinsi bukan karena sma banua gabagus lagi, tapi karena keputusan kementrian keuangan kalsel kaya gitu. Gak cuma sma 1 sama sma 7 aja kok yg dananya dari provinsi, tapi semua sma di kalsel, jadi tolong tabayun dulu mbak. Makasih
HapusSekarang ud bukan jd skolah favorit lg yg jd unggulan sama aja sama SMA lain. Sekarang itu.. SMAN 7 yg jd unggulana se-kalimantan malah.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussemangat aja yang mau daftar, semoga yang daftar di SMAN BANUA bisa lolos.
BalasHapusSemangati ulun pang jua qaqa Atus XD
HapusKak, klw tinggi 168cm itu idealnya berapa kg kak?supaya masuk tes berat badan...
BalasHapussilahkan cari info dari Google atau sumber lain ya.
HapusKak, nilai rata rata kurang tapi punya prestasi bisa dapat toleransi gak?
BalasHapusSilahkan cari info nya di website resmi SMA Banua ya. Pendaftaran sekarang sudah sistem kategori, beda dengan waktu kaka dulu. Kalo kamu punya prestasi minimal tingkat provinsi, mungkin bisa masuk kategori 3. Silahkan lihat syarat nilai minimalnya di website.
Hapusga ada toleransi kayaknya, di administrasi itu nilai rata-rata duluan yang dilihat, baru kalo mau masuk lewat jalur prestasi ngasih berkas prestasi minimal tingkat provinsi. jadi didahulukan nilai rata-rata.
Hapustrims
Wkwkwk maaf ya, kakak mungkin mengantuk waktu membalas komentar ini. Kalau nilai rata-rata kurang maka jelas tidak ada toleransi. Terima kasih yang sudah membantu menjawab di atas.
Hapuswkwkw
BalasHapus#telats
#udahpendaftaran
#besoktesakademik
#semangatsdedeq
Mehibaki ja nih :v
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKaa, mau nanya klo tes b.inggris nya gmn? Misalnya kita tidak bisa jwb pertanyaan nya gmn?
BalasHapus*Klo sempet jwb yaa ka >.<
Tes b.inggris yang mana nih? Tertulis atau wawancara? Kalau untuk yang tertulis, kamu belajar aja materi UN. Kalau wawancara, persiapkan sejak di rumah. Latihan. Pikirkan pertanyaan apa yang mungkin keluar di dalam wawancara, terus rangkai sendiri jawabannya.
HapusMau juga masuk ke SMAN itu tapiii gimana yaaa pengen namun tak pede
BalasHapusBeri aku motivasi kaaa��
Dulu kakak masuk SMA Banua agar bisa mandiri, tidak membebani orang tua terus. Makanya kaka cari sekolah yang berasrama. Dan waktu itu kaka ingin buktikan bahwa orang kampung seperti kaka juga tidak kalah dengan siswa-siswi yang sekolah di kota Banjarmasin, Banjarbaru, dll. Jangan takut sebelum berperang. Silahkan ikuti seleksinya, dan berikan yang terbaik dari diri kamu. Kaka dulu juga gak pede kok. Apalagi kalau liat saingannya banyak yang dari kota. Ada yang pernah olimpiade lah, dsb. Tapi namanya rejeki sudah ada yang mengatur. Yang penting kita berikan usaha terbaik. Semangat dek
HapusKaaaa juga yaaa niiii tinggi aku gak sampai 155 cm
BalasHapusTapi sekarang aja baru 146 cm itu pun saat disekolah ku ada pengukuran badan
Terus gimana nih kaaaa kan aku mau juga sekolah situ tolong kaaa
Sejak tahun 2012-2016 SMA Banua memang menerapkan persyaratan tinggi badan, tapi pada tahun 2017 peraturan diubah. Salah satunya yaitu boleh mendaftar meskipun tinggi dibawah 155 atau 160. Tinggi kamu 146 cm? Kamu bisa kok daftar dek. Silahkan cari tahu tentang persyaratan terbaru seleksi SMA Banua ya.. semoga berhasil.
HapusEmang 100% gratis kah? Untuk biaya makan nya bagaimana? Soalnya rencana mau masukin Adek kesitu.
BalasHapusSaya jawab ya.. untuk tahun 2020 ini, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk tes. Untuk tes ya, bukan biaya pendidikan. Jumlah biaya tes nya bisa dilihat di website resmi SMAN Banua. Kalau untuk biaya makan, asrama, dll gratis.
HapusPermisi ka, ulun ni handak daftar hari ni wawancara lo, kira kira apa ja yang ditakuni yo? Kan tahun ini wawancaranya dirumah lo gegara pandemi COVID-19 nih
BalasHapus